Pecundang
Bukan tentang kesepian yang selama ini menghantui hari-hari ku, bukan juga tentang masa lalu yang selalu menjalar dalam otak dengan rasa sakit namun tentang apa yang harus ku perjuangkan apakah itu layak? Atau tidak sama sekali? Benar-benar cara yang tak mudah untuk dilakukan. Perjalananku hampir selesai namun tak ada satupun rasa yang terbawa semua terasa sia-sia bukannya serakah namun ingin rasanya membawamu untuk bersama-sama dengan sejuta mimpi yang sudah ku tanam sejak lama ketika berhasil mendapatkanmu, meskipun sekuat apapun memaksakan diri jika memang tak di takdirkan bersama pasti tak akan pernah bisa itulah hukum cinta yang aku tak pernah paham kenapa harus begitu? Sekarang aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan bukannya pecundang namun ku rasa hanya sampai disiini saja jika dipaksakan nanti aku yang akan merasa sakit karena percuma juga bila pada dasarnya kamu tak pernah ada rasa bahkan untuk sekedar mau tahu kamu tak pernah.
Rasa yang selalu muncul ketika berpapasan denganmu mungkin itu adalah hal yang biasa jadi mulai sekarang aku akan membiasakan diri untuk tidak lagi perduili dengan apapun tentang kamu meskipun aku sering disebut oleh temanku sang pecundang, biarkan rasa ini hilang begitu saja seiring dengan berlalunya kamu dalam kehidupan khayalanku. Karena yang aku tahu jika keajaiban berjalan bersama denganku pasti itu akan terjadi tapi entah kapan yang jelas itu akan membuatku bahagia di kemudian hari.
Komentar
Posting Komentar